Arc Fishman Island dalam One Piece bukan hanya cerita fantasi tentang manusia ikan. Ini adalah arc yang sangat kaya secara sosial dan politik, karena mengangkat isu penindasan sejarah, luka kolektif, konflik identitas, dan bagaimana kebencian bisa diwariskan dari generasi ke generasi.
Fishman Island dan Luka Sejarah yang Tidak Pernah Sembuh
Dulu, para Fishman dijajah, diperbudak, dan dihina oleh manusia. Luka ini tidak benar-benar hilang meski penindasnya sudah pergi. Fishman Island terlihat damai, tetapi di dalamnya penuh trauma, kecurigaan, dan konflik yang siap meledak kapan saja.
Sejarah Penindasan dan Trauma Rasial
Selama berabad-abad:
- Fishman dan Merfolk diperdagangkan sebagai budak di Mary Geoise
- Mereka diperlakukan layaknya binatang
- Dijinakkan, disiksa, dan direndahkan secara struktural
Ini adalah alegori dari kolonialisme, perbudakan, dan rasisme di dunia nyata.
Postcolonial Trauma
Trauma kolonial tidak hilang meski penjajahan sudah berhenti. Ia hidup dalam budaya, bahasa, kebiasaan, bahkan kebencian yang diwariskan.
Ingatan Kolektif
Menurut Maurice Halbwachs, memori itu kolektif. Sebuah kelompok bisa mewariskan trauma dan kebencian lintas generasi.
Makanya, Hody Jones lahir tanpa luka pribadi, tetapi tumbuh sebagai ekstremis karena ingatan kolektif yang dia warisi.
Dua Arah Perlawanan: Otohime vs Fisher Tiger dan Hody Jones
Queen Otohime – Jalan Damai
- Mengajak perdamaian dengan manusia
- Menyuarakan rekonsiliasi, edukasi, dan diplomasi
Fisher Tiger – Perlawanan dan Trauma
- Pernah menjadi budak
- Menolak transfusi darah dari manusia karena trauma
- Bukan pembenci, tetapi tidak percaya sistem manusia
Hody Jones – Kebencian Tanpa Alasan
- Lahir setelah masa perbudakan
- Tidak punya trauma pribadi
- Murni dibentuk oleh doktrin kebencian komunitasnya
Reformisme vs Radikalisme
Ini mirip konflik ideologi di dunia nyata:
- Otohime = Martin Luther King Jr (jalan damai)
- Fisher Tiger = Malcolm X (radikal separatis awal)
Warisan Kebencian dan Siklus Kekerasan
Kebencian bisa diwariskan tanpa pengalaman pribadi.
Siklusnya seperti ini:
- Yang dulu ditindas → menjadi penindas
- Kekerasan → dibalas kekerasan
- Siklus terus berulang
Politik Identitas dan Dilema Masyarakat Transisi
Fishman Island berada dalam fase transisi: dari era penindasan menuju era damai. Tapi transisi ini rawan karena:
- Luka belum sembuh
- Dendam belum diproses
- Kepercayaan rendah
- Elit politik memaksa melupakan masa lalu
Truth and Reconciliation
Mekanisme penyembuhan ini mirip dengan Afrika Selatan pasca-Apartheid:
- Mengakui sejarah kelam
- Memberi ruang korban bersuara
- Mengajak pelaku bertanggung jawab
Di Fishman Island: Trauma yang Tidak Pernah Diproses
Tidak ada pengadilan, tidak ada rekonsiliasi, tidak ada validasi bagi korban. Akibatnya:
- Generasi Hody tumbuh dengan narasi dendam
- Luka berubah menjadi ideologi
- Kekerasan muncul lagi
Pelajaran Sosiologi dari Fishman Island
Kuncinya sederhana: perdamaian tidak cukup niat baik. Ia butuh keberanian untuk menghadapi masa lalu.
Karena selama trauma tidak diakui, kebencian akan terus diwariskan.
Kesimpulan
Arc Fishman Island mengajarkan kita bahwa:
- Dendam bisa diwariskan
- Trauma bisa membentuk identitas suatu bangsa
- Rekonsiliasi butuh keberanian mengakui masa lalu
- Damai bukan soal lupa, tetapi soal mengerti
Inilah alasan kenapa banyak orang bilang: One Piece bukan sekadar cerita bajak laut, tapi juga pelajaran sosial dan politik. Dan dari Fishman Island, kita belajar bahwa masa lalu yang tidak diproses akan menjadi ancaman di masa depan.