Hasil Persib Semalam: Persib Bandung Lolos ke Babak Selanjutnya
Hasil pertandingan Selangor FC 2 vs 3 Persib Bandung dan dipastikan Persib lolos ke babak selanjutnya. Selain dari itu, Adam Alis sebagai pencetak dua gol yang dramatis sangat bersyukur sekali terhadap para teman-teman karena sudah berjuang keras walaupun di awal babak pertama tertinggal 2-0. Tapi selepas babak pertama usai, pemain Persib pada babak kedua sungguh-sungguh menunjukkan kelasnya sebagai peserta Asia Championship Two yang patut diperhitungkan karena sudah membalikkan keadaan menjadi 2-3.
Peran Adam Alis dalam Kemenangan Dramatis
Pas ditanya oleh wartawan, sang pencetak gol yaitu Adam Alis yang dimainkan di babak kedua ini sekali lagi mengatakan bahwa perjuangan teman-teman luar biasa dan dia sangat bersyukur sekali dengan hasil ini. Dengan perintah dari pelatih Persib Bandung, Adam Alis diperintahkan untuk press pemain Selangor karena pelatih tahu sedang ketertinggalan 2-1, dan terbukti strateginya berhasil serta hasilnya sangat memuaskan dan di luar prediksi.
Evaluasi Pertahanan di Awal Pertandingan
Tapi pas pertandingan kemarin ada evaluasi karena di awal pertandingan pertahanan Persib sangat longgar sekali, jadi kemasukan di menit-menit awal dan sangat cepat sekali kebobolannya.
Dominasi Pemain Asing dan Isu Keadilan Pemain Lokal
Tapi yang sangat jadi perhatian, melihat pemain Persib Bandung opsi pemain asing begitu banyak. Apalagi pas awal babak pertama pemain lokal hanya kiper, yaitu Teja Paku Alam. Dan itu kalau untuk turnamen Asia Championship tidak ada masalah dan aman karena tidak ada peraturan membatasi pemain asing.
Tapi kalau di Liga Indonesia harus dipertanyakan keadilan terhadap pemain lokal, apalagi ada peraturan harus dikasih pemain muda lokal umur 23 tahun itu menit bermain dengan 45 menit. Apakah peraturan itu memang benar dilaksanakan atau tidak? Karena fakta di lapangan tidak seperti yang ada di peraturan Liga Indonesia yang hanya mementingkan klub saja untuk bersaing di kasta tertinggi Liga Indonesia.
Peraturan Liga dan Dampaknya terhadap Pemain Muda
Menurut pendapat saya, peraturan Liga Indonesia ini lebih diprioritaskan bagi klub besar yang membeli opsi pemain asing dengan jumlah yang banyak. Karena peraturan Liga Indonesia batas pemain asing jadi 11, dan kenapa berbeda dengan tahun kemarin yang hanya 8 pemain? Apa fungsinya itu atau manfaatnya? Karena kalau begitu, pemain muda lokal yang berbakat makin terasingkan. Sekarang lihat pertandingan-pertandingan, banyak opsi pemain asing dan mungkin pemain lokal yang sudah tidak muda lagi bukan seperti yang dicantumkan dalam peraturan Liga Indonesia yaitu dikasih menit bermain 45 menit, tapi kenyataannya tidak ada.
Kritik terhadap Arah Kebijakan Liga Indonesia
Jadi kalau begini, Liga Indonesia sekarang tidak fokus pada pengembangan atau memajukan sepak bola Indonesia dan tidak mengembangkan pemain muda lokal, tapi hanya untuk kepentingan popularitas Liga Indonesia dengan bersaing di Asia Championship. Dan itu terbukti, skuad Persib Bandung sangatlah emas karena peraturan dari Liga Indonesia bikin Persib Bandung makin bagus skuad pemainnya.
Kayaknya ini PSSI atau PT LIB hanya fokus untuk Persib Bandung supaya bisa bersaing di kancah Asia. Karena pada tahu kan, kalau Persib Bandung bersaing di Asia apa yang terjadi? Seperti Bung Harpa bilang, jangan hanya Persib Bandung yang diuntungkan, tapi Liga Indonesia juga dapat keuntungannya, apalagi PSSI dan PT LIB pasti keuntungannya sangat besar sekali dengan project peraturan opsi pemain asing.
Fokus Popularitas Tanpa Perhatian Keadilan
Jadi tujuannya Liga Indonesia itu sekarang hanya popularitas, tidak memperhatikan kualitas Liga Indonesia yang banyak sekali PR-nya. Jangan hanya itu saja, pengembangan pemain muda lokal pun tidak diperhatikan. Sistemnya tidak adil terhadap pemain muda lokal Indonesia. Tapi memang tidak apa-apa kalau tujuannya untuk popularitas dan supaya Liga Indonesia dikenal sama Asia dan Eropa, tapi ingat keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia harus ditegakkan dengan memfasilitasi bakat-bakat muda Indonesia.
Harapan untuk Pengembangan Sepak Bola Indonesia
Karena sudah beberapa tahun, kompetisi untuk pelosok Indonesia untuk menghasilkan bibit muda yang berbakat di bidang sepak bola belum kelihatan dan mungkin tidak ada. Tapi jangan jauh ke kompetisi, memfasilitasi pengembangan pemain muda lokal pun tidak ada dari pemerintah atau dari PSSI. Kalau begini terus, Timnas Indonesia U-17 yang sedang berjuang di Piala Dunia U-17 tidak difasilitasi atau dikasih jam terbang main di Liga Indonesia, pasti nggak bakalan maju dan opsi masuk Piala Dunia 2030 tidak akan terjadi.
Kesimpulan: Keadilan dan Bakat Muda Menuju Indonesia Emas
Jadi tolong perhatikan keadilannya. Boleh popularitas, tapi ingat bakat-bakat muda lokal Indonesia kalau dicari dan difasilitasi pasti ketemu dan menjadi Indonesia Emas 2045 atau bahkan sebelum 2045 pasti bisa.